Perkembangan Bisnis Internet of Things (loT) di Indonesia

Internet of Things atau loT mungkin masih menjadi hal yang baru bagi Anda. Istilah internet untuk segala-galanya ini ditujukan kepada sebuah sarana yang nantinya akan mengandalkan manfaat internet, tersambung secara terus-menerus kepada sarana tersebut sehingga membuatnya akan lebih mudah untuk dioperasikan. Sehingga akan jauh lebih praktis dan juga dapat dipantau secara mudah dari mana saja. Di Indonesia sendiri belakangan sudah banyak diantara perusahaan yang mengambil gebrakan memakai loT ini.

Internet of Things

Termasuk diantaranya adalah salah satu perusahaan besar yang menyediakan bisnis berbasis loT tersebut adalah Telkomsel. Operator seluler miliki negara tersebut baru-baru ini memang mulai meluncurkan loT, sehingga nantinya bisnis dapat dihubungkan secara digital dari sini agar lebih mudah dipantau. Bahkan untuk mitranya sendiri juga cukup banyak dan tidak tanggung-tanggung karena memang mitra mereka langsung perusahaan-perusahaan besar.

Salah satu diantaranya yang memang baru menjalin kerjasama belakangan ini adalah dari PT Pertamina Patra Niaga. Dimana ia bekerjasama dengan Telkomsel untuk membuat modal transportasi baru yaitu lewat Telkomsel Fleetsight. Bahkan produksi perangkat tersebut nantinya akan dilakukan dengan komposisi hingga 70 persen secara lokal. Setidaknya loT milik Telkomsel tersebut nantinya akan dipasangkan ke armada atau kendaraan tangki BBM milik Pertamina Patra Niaga. Tak tanggung-tanggung karena memang jumlah tangki BBM yang dipasangi dengan loT Telkomsel ini mencapai 1.800 unit.

Dengan adanya pemasangan loT tersebut ditujukan untuk lebih mudah memantau keberadaan dari armada kendaraan pembawa BBM tersebut dimanapun, juga estimasi waktu agar kendaraan sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Apalagi perusahaan yang bergerak di bidang hilir minyak dan juga gas ini termasuk yang mensuplay kebutuhan minyak Indonesia yang cukup besar. Jadi diharapkan antinya hal tersebut juga dapat meningkatkan produktivitas dan juga dapat menekan biaya operasional dari perusahaan. hingga dapat menjaga keselamatan karyawan selama proses pengiriman minyak tersebut.

Nantinya di dalam satu kendaraan atau tangki truk tersebut setidaknya akan dipasang sekitar 15 buah sensor. Dari data-data yang diterima dari sensor tersebut selanjutnya akan dikombinasikan dengan peringatan waktu real time. Jadi jika seandainya terjadi pelanggaran standard operasional, misalnya adalah kecepatan yang digunakan melebihi yang sudah ditentukan, temperatur komponen yang melebihi standar, melintasi rute yang bukan seharusnya sampai dengan beroperasi di luar jadwal tentunya akan lebih mudah diketahui.

Sebelum menjalin kerjasama dengan Pertamina ini sendiri, sebelumnya loT Telkomsel sudah lebih dulu menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lain, yaitu PT Blue Bird Tbk yang mana mereka menghasilkan loT center control yang fungsinya adalah untuk memantau kondisi dan juga posisi dari pengendara tersebut. Bahkan setidaknya adalah 25.000 armada taksi yang dipasangi dengan sensor tersebut.

Seorang blogger, editor, dan ahli konten dengan minat khusus dalam dunia berita, perusahaan, industri, dan perkembangan bisnis. Memiliki semangat untuk menyajikan berita terkini serta perkembangan dan layanan yang menarik bagi pembaca.
Lihat semua tulisan 📑. Follow/Ikuti NeedsIndex.com di Google.

error: