NeedsIndex.com – Perusahaan manajemen aset global, seperti Blackrock dan Fidelity, sedang mengajukan proposal untuk perdagangan Bitcoin Exchange-Traded Fund (ETF) Spot ke Securities Exchange Commission (SEC). Jika disetujui, langkah ini akan membuka babak baru dalam investasi aset kripto dan berpotensi memberikan dampak positif terhadap harga Bitcoin. Tetapi apa sebenarnya ETF Bitcoin dan bagaimana pengaruhnya terhadap pasar?
Menurut Panji Yudha, seorang Ahli Keuangan Kripto, ETF merupakan instrumen investasi yang nilainya bergerak sejalan dengan aset dasar yang menjadi dasarnya. Aset dasar ETF dapat berupa komoditas, saham, obligasi, atau kombinasi dari berbagai jenis aset tersebut. ETF Bitcoin, seperti namanya, menggunakan Bitcoin sebagai aset dasarnya. Hal ini memungkinkan investor untuk terlibat dalam dunia Bitcoin tanpa perlu membeli aset tersebut secara langsung, karena pengelolaan aset dilakukan oleh pihak broker.
“Bitcoin Exchange Traded Funds adalah instrumen investasi yang menggunakan nilai Bitcoin sebagai aset dasar. Investor dapat mengambil bagian dalam Bitcoin tanpa risiko kehilangan seed phrase (kata sandi untuk mengakses) dompet Bitcoin. Oleh karena itu, investor mungkin melihat ETF Bitcoin sebagai cara yang lebih sederhana dan mengurangi risiko dalam berinvestasi,” jelas Panji Yudha.
Salah satu tujuan dari ETF Bitcoin adalah mengatasi masalah keamanan dan ketidakstabilan pasar Bitcoin dengan memiliki regulasi yang jelas, yang diawasi oleh SEC atau regulator setempat. Perbedaan utama antara ETF Bitcoin dan Bitcoin adalah ketiadaan kekhawatiran terkait penyimpanan Bitcoin yang seringkali rentan terhadap insiden keamanan. Dalam ETF Bitcoin, dana yang diinvestasikan oleh para investor terikat pada harga ETF, bukan pada aset digital Bitcoin itu sendiri.
Cara kerja ETF Bitcoin
Cara kerja ETF Bitcoin berbeda dengan pasar aset kripto yang beroperasi 24 jam. ETF Bitcoin akan diperdagangkan di bursa saham konvensional seperti NYSE atau TSX dan akan dikelola oleh perusahaan manajemen aset.
“ETF Bitcoin adalah sekuritas yang mencakup berbagai aset terkait Bitcoin dan diperdagangkan di bursa saham tradisional, bukan di bursa kripto. Kehadiran ETF Bitcoin bertujuan untuk memberikan akses kepada investor yang ragu untuk memiliki Bitcoin secara langsung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ETF memungkinkan investor untuk memiliki paparan terhadap aset tertentu, dalam hal ini Bitcoin, tanpa harus benar-benar memilikinya,” tambah Panji.
Jika SEC menyetujui proposal ETF Bitcoin, maka kemungkinan akan terjadi peningkatan permintaan terhadap Bitcoin dan minat dari investor institusional untuk memasuki pasar aset kripto. Selain itu, ETF Bitcoin juga memberikan peluang untuk melakukan diversifikasi portofolio karena dapat terdiri dari beberapa aset, seperti Bitcoin, saham, dan obligasi. Komposisi aset yang beragam ini dapat mengurangi risiko dan memberikan diversifikasi bagi para investor.
“Secara jangka panjang, pasar aset kripto akan terus berkembang dan maju seiring dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan aset kripto sebagai investasi,” tambah Panji.
Dengan pengenalan ETF Bitcoin, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi investor yang ingin terlibat dalam pasar aset kripto. Selain itu, kehadiran ETF Bitcoin juga dapat membawa lebih banyak kepercayaan dan regulasi yang lebih jelas ke dalam industri ini. Namun, kita harus tetap memperhatikan perkembangan dan regulasi yang berlaku untuk memahami dampak sebenarnya yang akan ditimbulkan oleh ETF Bitcoin terhadap pasar aset kripto.